26 Mei 2012

Creative Spirit-ual



Ketika pergi ke gramedia yang berada di tengah-tengah BEC dan BIP, niatannya emang baca-baca buku doang, ngintip-ngintip di buku-buku best seller yang segel plastiknya udah ada yang buka :D, disitu saya nemuin satu buku yang judulnya “Normal is Boring”, lah ini apa maksudnya, sejenak heran. Buku tersebut dibuka dari kanan dan dibelakang buku tersebut tertulis

Beri judul buku ini dengan versi anda sendiri dengan menempelkan stiker yang ada di buku ini”

Lah? Ini buku belon diberi judul?

Ini buku buat penasaran, lebih penasaran dari ngira-ngira berapa jumlah helai kumis hitler atau kenapa rambut upin ipin ga numbuh numbuh *ga penting

Dan di cover buku tersebut tertulis

“Buku ini akan membuka cakrawala anda bahwa KREATIVITAS bisa diciptakan dari hal sederhana “tidak normal” bukanlah suatu kesalahan.

Baru saya ngeh, apa pesan yang ingin disampaikan buku ini, buku ini ngajak kita untuk berpikir kreatif, menembus batas-batas kebiasaan yang dianggap statis dan kaku dan kita menyebutnya BIASA. Jika kita ingin sesuatu yang luar biasa, lakukan apa yang tidak orang pikirkan sehingga kita bisa mencapainnya dengan hasil yang LUAR BIASA, dan itu kreatif.

Seenggaknya kreatif itu simple, kita punya cara yang ndak biasa, disaat orang ndak mengaitkan sesuatu hal dengan hal yang lainnya, kita mampu menyambungkan hal tersebut, neuron di otak kita lebih aktif, lebih terhubung dengan jembatan-jembatan neuron lainnya. Otak kita sibuk

 Ternyata saya pikir-pikir solat sunnah yang dianjurin juga kreatif, kenapa?

Misalnya gini, sholat dhuha, kenapa dilakukan pada saat matahari merangkak naik, disaat orang-orang sibuk melaksanakan berbagai pekerjaannya, mencari pendapatan demi terpenuhinya sandang, pangan papan.

Tapi keutamaannya solat duha jelas yaitu agar terbukanya pintu rezeki selebar-lebarnya, terus?

Yoa, disaat orang-orang biasa sibuk dengan pekerjaannya, Sang Pemberi Rezeki mungkin ingin melihat siapa diantara hambanya yang melakukan hal yang tidak biasa, menyelipkan nilai ibadah di sela-sela kesibukannya, jelas cara ini ndak biasa, karena biasanya orang-orang hanya fokus dan anteng terlalu berharap pada hasil dari kerjaannya, dengan rutinitas yang biasa terpikir oleh rasio dasar manusia.

Atau tahajud, disaat orang yang biasanya tidur di malam hari, mungkin Sang Pencipta Malam dan Siang ingin melihat siapa yang melakukan hal yang tidak biasa di sepertiga malam, beribadah sebagai suplemen tercapainya tujuan dan keinginan, sekali lagi caranya tidak biasa. Quality Time

Rasul udah bilang “Kalian lebih tahu urusan dunia kalian” Antum a’lam biumuri dunyakum
Mari kita berpikir kreatif, menggunakan potensi otak kita untuk terus mengenali diri kita, menjadi unik dan mengembangkan keunikan yang sudah tersimpan dalam diri kita baca:passion
Karena bila kita ingin hasil yang berbeda, kita perlu melakukan sesuatu di luar kebiasaan.

Creative Spirit-ual

Read More - Creative Spirit-ual

10 Mei 2012

Eksekutor Sejati



Suatu waktu ada percakapan dengan teman saya tentang doa dan takdir, loh kenapa kita harus doa sih, kan seluruhnya sudah tertuls di kitab lauhul mahfudz di sana? 

Memang apabila doa telah terucap apakah takdir yang sudah ditetapkan tidak akan terjadi? Bermacam pertanyaan tentang masalah rukun iman qodho dan qodar ini terus ditanyakan kepada saya, untuk memulai diskusi

Saya pun tidak menjawab langsung namun kembali menanyakan “jadi kamu ndak percaya kun fayakunnya Allah? Ia pun segera menjawab “percaya”

Sebelum ke arah situ, mari kita ngobrol dulu tentang ekonomi, apakah pasti orang yang berinvestasi pada portofolio tertentu yang dihadapkan pada kondisi high risk pasti akan mendapatkan high return? Tentunya belum pasti, namun dia bisa mengharapkan lebih “high expected return” dalam pengembaliannya. Tergantung kepada pengetahuan dan kapabilitas dia juga sesuatu yang berimpact langsung pada investasi tersebut kan.

Dari penggambaran penciptaan alam semesta dalam enam (masa) saya dapat mengambil hikmahnya bahwa segala sesuatu perlu proses dan usaha, ndak bimsalabim walau Sang Pencipta pasti mampu untuk melakukannya.

 (Wa an laisa lil insana, wa anna sa’yahu saufa yuro) Al-Ayat. 

Dan tidaklah ditampakan kepada mereka kecuali apa yang mereka usahakan.

Lalu mengapa pada surat Al-Insyirah yang didahulukan kata

(waidza faroghta fanshob wa ila robbika farghob)

Yang jelas sekali bahwa kita harus berusaha bila kita dalam keadaan kosong farogh lalu serahkan sepenuhnya eksekusi hasil akhir pada Yang Maha Kuasa.

Biar bagaimanapun tidak ada akibat tanpa ada sebab, dan kitalah yang memperkuat sebab tersebut hingga terjadinya akibat, masalah itu baik atau buruk itulah yang kita serahkan. Karena ndak semua yang kita lihat baik sesungguhnya baik untuk kita begitu pula sebaliknya.

(Asa an takrohu syaian fahuwa khoirun lakum, wa asa an tuhibbu syaian fahuwa syarrun lakum),

Terkadang apa yang kita benci justru itu lebih baik sebenernya untuk kita begitu pula sebaliknya. Jadi, bukan prespektif kita yang dijadikan tolak ukur baiknya hal tersebut, sebahagia apapun kita.

Kemarin pas sekali, ketika saya sedang mengendarai motor secara mendadak pengendara motor di depan
saya menyerempet taxi dan jatuh tepat satu meter di depan saya. Saya pun tiba-tiba menginjak rem mendadak, dan langsung menghampiri pengendara tersebut.

Bayangkan bila yang terjadi saya sedang ngebut dan langsung melindas pengendara motor yang berboncengan tersebut, atau dari sisi lajur lain ada mobil yang melintas? Mungkin saya tidak bisa share dan posting di blog ini sekarang.

Mungkin semua karena doa, karena seucap kata bismillah sebelum saya berangkat dari rumah, mungkin skenario jatuhnya motor tersebut sudah disetting sedetail mungkin beserta segala peran tiap individu manusia di jalan tersebut. Sungguh mudah bagi Allah untuk membuat skenario dan mengingatkan kita dengan perantara makhluk lain.

Jadi, niatkan yang baik, datanglah kepada Yang Maha Kuasa, Biarkan hasil akhir di eksekusi oleh-Nya.
Karena Dia The Best Maker, The Best Excecutor
Read More - Eksekutor Sejati

7 Mei 2012

Sejarah Ngaca Sejarah



Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarahnya sendiri. Lalu, pertanyaan selanjutnya yang timbul adalah apakah sejarah yang dipelajari benar-benar relevan untuk ditinjau kembali dan mengandung pesan yang dalam akan perjuangan bangsa ini? hingga diharapkan para pelajar bangsa Indonesia begitu menghayati dan meneruskan pesan moral para pejuang bangsa. Namun, dewasa ini sepertinya pelajaran ini hanya dijadikan sebagai hafalan dan subjek andalan ilmu sosial untuk masuk ke perguruan tinggi.

Pelajaran di sekolah pun dimulai dari zaman prasejarah dengan masa paleothikum, mesolitikum,  neolithikum dengan menggambarkan logika yang tidak bersumber apapun secara manuskrip historis. Keadaan peradaban manusia yang sangat terbelakang dipelajari sangat serius dipelajari tanpa dapat mengambil hikmahnya. Benang merah dalam rasionalitas sejarah secara kurun waktu dikesampingkan dan lebih mengedepankan asumsi-asumsi yang menghanyutkan nilai-nilai wahyu dan agama.

Islam menceritakan kurun waktu kehidupan manusia dengan diutusnya Nabi-nabi dalam Al-Qur’an dari Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad. Bayangkan apakah peradaban pada saat Nabi Nuh terbelakang, hingga dapat membuat bahtera yang luar biasa? Apakah bangunan-bangunan yang kini masih bisa kita lihat secara artistik merupakan istana pada zaman dahulu, menggambarkan kolotnya peradaban manusia zaman dahulu? Dan banyak bukti lainnya yang menggambarkan dahulu kala manusia telah memiliki peradaban yang maju, jauh dari prasangka umumnya sejarah menceritakan. Sekali lagi deislamisasi dalam penulisan sejarah, kental sekali di negeri ini.

Lalu tentang Indonesia, banyak informasi penting tidak dicantumkan untuk ditelaah dan dipelajari. Misalnya penamaan nama geografis beberapa daerah di Indonesia missal Danau Toba berasal dari (Thoyyib = Baik) atau Maluku (Jazirah Al-Muluk=daratan penguasa) diserap dari bahasa arab , membuktikan betapa kuatnya kekuatan maritim Islam yang menguasai dua pertiga dunia. Atau tentang proklamasi tanggal 17 Agustus 1945, jika kita menyesuaikan pada kalender hijriyah, yaitu jatuh pada Bulan Ramadhan. Yang mana bulan tersebut bulan ke sembilan  identik dengan  seseorang yang kembali fitrah suci setelah berpuasa, bagai bayi yang berada sembilan bulan dalam rahim dan baru lahir ke dunia ini tanpa dosa.  Dan banyak lagi fakta yang penting dijelaskan dan dipelajari hikmahnya oleh para pelajar terkait kejadian penting bangsa ini.

Sungguh terasa deislamisasi penulisan yang dulu diterapkan oleh para penulis sejarah dewasa ini. Akankah kita membiarkan mereka belajar hanya untuk lulus ujian? Tanpa transformasi ilmu yang mendalam dengan segala esensi ilmu tersebut. Marilah kita kembali menelaah sejarah dengan melepas kepentingan-kepentingan golongan yang mengikis objektivitas suatu informasi, mempelajari sejarah dengan benar berarti membantu generasi selanjutnya mengumpulkan puing-puing kebesaran bangsa. Sejarah ngaca sejarah
Read More - Sejarah Ngaca Sejarah

2 Mei 2012

Inspirasi


                                                                                         
Dunia ini akan lebih terang

Dan membuat hari ini jadi mungkin

Kau adalah inspirasiku

Kau adalah api yang menyala

Meski pada saat aku terjatuh, tersesat, kecewa

Kau adalah harapanku

Dan tidak ada yang bisa menjelaskannya lebih baik

Dan ada hanya ada satu kata terima kasih

Dari lubuk hatiku yang paling dalam 

                                                                                                                                     Superstar

Read More - Inspirasi